Rabu, 25 Desember 2013

malam dinginku

segerombolan arakan angin hadir tanpa sebuah sapa
Dengan tidak berbasa-basi mulai meraba disetiap lapisan kulit
Berhembus menggelitik kuduk
kesunyian semakin membuat hati ini merasa beku dan begitu menyeramkan
bersama malam dinginku

Ditengan gelapnya langit tak berbintang
kelap-kelip lampu kendaraan yg mulai tampak berkurang
Kutatap satu titik semu diujung sana
Dengan tatapan penuh harap
Mengimpikan sebuah kehadiran setitik cahaya berselimut sejuta kebahagiaan
Yang seketika membuat takjub sejauh mata memandang

Kunanti dengan pasti
Melewati detik demi detik
Membuang waktu yg kembali termakan oleh kelelahanku sendiri
Menenggak sebotol sakitnya kekecewaan yg begitu menakutkan

Tajamnya dingin yg semakin menusuk tulang
Kembali menyadarkanku, membangunkanku dari hayal
aku lelah ... aku takut ...
aku mulai tersadar bahwa bukan waktu yg tepat untuk sebuah pantian
Membuatku melemparkan pandangan pada jarum jam
Belaian kantuk bersambut merajuk
Mengajak untuk segera terlelap dalam dinginnya kabut malam

kutahu esok cahaya akan hadir kembali
entah esok yang mana yang aku maksud
cahayamu yang akan kembali menyihirku
kembali membodohi driku yang naif
kembali untuk menepis kenyataan bahwa aku telah dikalahkan
dikalahkan oleh rayuan

kuharap indah kan datang dengan nyata
Menyapu gelap
Mengenyah sang dingin
Mencaci sang kecewa dengan pasti
Menembus tirai jendela
Menyilaukan pejaman kenyenyakanku esok hari
Menghapus hayal
Mnepis semu
Ketika sang cahaya agung mulai mendekap penuh kasih
Get Gifs at CodemySpace.com