Rabu, 05 Juni 2013

PSIKOLOGIS CINTA REMAJA


"Cinta (versi bastardized sebagian besar dari kita memberi dan menerima):
Ini adalah cinta bersyarat. Aku akan mencintai Anda jika Anda melakukan ini, atau tindakan seperti itu, atau melakukan dengan cara yang memenuhi harapan saya. Sebagian besar dari kita menerima cinta bersyarat sebagai anak-anak. Sebagian besar dari kita dibutuhkan maka untuk menyembunyikan membenci kita, seksualitas kita, air mata kita dan / atau kerentanan kita karena sifat-sifat manusia tidak diterima oleh orang tua atau masyarakat. Jadi kita pasang di suatu pertunjukan dengan menyangkal aspek-aspek disetujui dari diri kita untuk mendapatkan jumlah maksimum stroke. Itu bukan penerimaan riil diri sendiri yang kita terima sebagai anak-anak, hanya tidak adanya kutukan atas aspek kami bersembunyi. cinta bersyarat tersebar luas saat ini antara orang dewasa dalam hubungan yang paling. Kita tidak mungkin mencintai mereka jika mereka melakukan hal ini, atau mereka tidak menyukai kita, atau mereka memiliki pandangan yang salah, dll Jika Anda tidak bertindak cara saya pikir Anda harus bertindak, maka saya akan menolak Anda. Anda benar-benar tidak dapat diterima kalau kau berbohong, menipu, dua kali saya, benci saya, memperlakukan keluarga saya yang salah, tidak setuju dengan saya tentang isu-isu, dll Tapi jika Anda melompat melalui lingkaran diperlukan saya, maka saya akan mencintaimu (kondisional, jelas). Cinta bersyarat menciptakan banyak knot trauma dalam diri kita sebagai anak-anak yang kemudian kita sebagai orang dewasa perlu membuka.

Cinta (yang berlangsung ).....

Ini adalah barang dari aktif merawat lain dan menerima yang lain seperti mereka. Jenis cinta adalah keputusan .* Satu memutuskan untuk menerima yang lain secara total, tanpa reservasi, dan dengan mata terbuka. kesalahan yang lain adalah baik dilihat dan diterima. Para praktisi yang benar dari jenis cinta jujur dapat memberikan orang yang mereka cintai pesan Love Story, "Cinta berarti tidak pernah harus mengatakan Anda minta maaf" (Segal 1970, 131). Untuk apapun yang merugikan disebut dilakukan, yang dicintai diterima dan dikenal OK. Banyak dari kita mencapai hal ini jenis cinta hanya dengan hewan peliharaan atau anak kecil. keterlibatan aktif, sementara tidak penting untuk perasaan cinta, adalah penting untuk suatu hubungan yang berkelanjutan, dan ketiadaan biasanya akan dirasakan sebagai kurangnya cinta. Dalam budaya banyak dari kita mengalami secara fisikdan / atau emosional tidak ada ayah, yang mungkin merasa cinta bagi kita, tetapi dari siapa kita sering tidak menerima perasaan cinta.

Cinta (perasaan):

Ada beberapa dari kita yang tidak bisa merasakan perasaan cinta untuk orang lain. Ini dilatih dari kita oleh trauma masa kanak-kanak. Bagi kita begitu menderita, (sering tidak sadar), laki-laki lebih dari perempuan, akan ada avoidances dari (1) hubungan dekat dan (2) kata-kata "aku mencintaimu". Jika ini adalah kesulitan Anda, maka langkah yang paling penting yang dapat Anda ambil adalah untuk memutuskan apakah Anda ingin merasakan kasih. Untuk benar-benar merasa cinta terhadap orang lain mungkin akan memakan waktu dan mungkin terapi. Bahkan ada lebih dari kita yang tidak "mendapatkan" rasa cinta waktu itu diarahkan ke arah kami. Kami mengelupaskan it off tanpa benar-benar menerimanya. Keputusan juga diperlukan di sini sebagai langkah pertama, keputusan untuk ingin dapat menerima cinta.

Cinta (ekspresi verbalnya): kata-kata aku mencintaimu.

Banyak dari kita memiliki kesulitan dengan tiga kata kecil. Mereka yang telah "tangguh" di masa kecil mereka atau dengan hidup sering tidak akan mampu untuk mengatakan, "Aku mencintaimu." Sebagian dari kita akan menempatkan hambatan yang besar antara kita dan kata-kata, penghalang seperti: "Saya tidak bisa mengatakan mereka sampai aku tahu orang lain adalah hidupku-mate." Jadi kita gagal untuk mengakui bahwa kita punya masalah. Kesulitan dengan mengucapkan kata-kata "I love you" tanpa merasa terlampir (yaitu, kepedulian yang hilang) juga lazim, dan sangat membingungkan bagi anak-anak. Misalnya, anak-anak tahu ayah diam atau marah mereka alkohol tidak peduli banyak. Tetapi ibu berlebihan mereka, dengan ribuan kata-kata mereka seharusnya peduli, dapat menyebabkan kebingungan seumur hidup. Kemampuan untuk mengucapkan kata-kata "Aku mencintaimu" dengan perasaan sangat penting. Kemampuan untuk secara tepat mengungkapkan kata-kata dalam konteks non-seksual untuk pria, wanita dan anak-anak merupakan indikator yang baik kesehatan emosional.

Cinta (ekspresi fisik): pelukan.

Untuk dapat dengan penuh kasih memeluk pria, wanita dan anak-anak merupakan bagian dari repertoar orang dewasa yang sehat. Sayangnya, banyak telah belajar untuk menyamakan pelukan dengan seks. Hal ini menyebabkan penghindaran homophobic dari pelukan sesama jenis, khususnya di kalangan laki-laki. Seringkali satu langkah pertama sehat bagi laki-laki adalah untuk memungkinkan pikiran ke dalam pikiran mereka bahwa pelukan tersebut tidak lebih seksual dari anak-anak diberikan. (Bab 5 memiliki lebih pada menyentuh / memeluk.)

Cinta (ekspresi seksual nya): nafsu.

Perilaku seksual biasanya disertai dengan perasaan nafsu signifikan, yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dalam konteks hubungan yang signifikan dengan pasangan seksual. Perasaan cinta (dijelaskan dalam paragraf sebelumnya) mungkin atau mungkin tidak menyertai nafsu / perilaku seksual. Banyak dari kita, karena pelatihan dan / atau trauma, telah kehilangan baik nafsu kita atau kemampuan kita untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Entah kehilangan banyak yang merugikan kita (lebih pada kesulitan seksual tersebut dalam Bab 15).

Sehat emosional Dewasa (berkenaan dengan cinta):

1. merasa nyaman mengucapkan kata-kata I love you untuk pria, wanita dan anak-anak dengan cara perasaan.
2. adalah laki-laki memeluk nyaman, wanita dan anak-anak dengan cara perasaan.
3. "Get" (sebenarnya secara fisik menerima) rasa cinta ketika diarahkan cara mereka.
4. lovingness mengungkapkan total (emosional, fisik, verbal dan lustily) dengan mitra tertentu.
5. memutuskan untuk mencintai orang lain dan kemudian melakukannya.

Hanya sedikit dari kita mencapai semua hal di atas. Namun demikian, Anda akan jauh lebih bahagia semakin dekat Anda menduplikasi tanggapan di atas tentang cinta. Oleh karena itu, apakah Anda ingin membuat tujuan pribadi jangka panjang itu Anda membuat beberapa perubahan dalam cara Anda merasa, mengekspresikan dan berpikir tentang cinta? (Saya harap Anda lakukan.) "
Listen
Read phonetically


Penyakit Yang Sering Diderita Anak Remaja


Menjadi seorang remaja memiliki masalah dan kekhawatiran sendiri dan setiap remaja laki-laki maupun perempuan memiliki masalah yang berbeda. Remaja putri berjuang dengan lebih banyak permasalahan dibandingkan remaja pria. Orangtua harus bisa mengenali permasalahan itu untuk membantu putrinya mengatasi segala keluhannya. Seperti apa penyakit yang sering diderita anak perempuan usia 13 sampai 18 tahun sekarang ini?

Jerawat

Masalah yang paling sering muncul pada anak perempuan remaja adalah jerawat,menstruasi, dan perubahan bentuk tubuh. Jerawat seringkali membuat anak peremuan minder dan tidak ingin menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebayanya di luar rumah. Anak akan berusaha keras mencoba produk yang cocok untuk menghilangkan jerawatnya. Meskipun hanya satu jerawat tetapi rasanya sangat mengganggu bagi remaja putri.
Jerawat bisa  menjadi masalah yang sangat berat bagi remaja putri karena jerawat muncul dengan porsi yang berbeda di setiap orang. Ada yang mengalami masalah jerawat sangat parah sehingga susah hilang dan membuat wajah menjadi rusak, ada juga yang hanya mendapat satu atau dua jerawat kecil yang tidak begitu mengganggu. Jerawat mungkin salah satu penyakit yang sering diderita anak perempuan usia 13 sampai 18 tahun.

Bulimia dan Anoreksia

Selain jerawat yang sering mengganggu kehidupan anak perempuan adalah gangguan makan. Banyak remaja putri yang sangat mengkhawatirkan berat badannya sehingga mereka melakukan diet yang tidak sehat dan merugikan. Remaja masih berada dalam tahap pertumbuhan yang memerlukan asupan nutrisi besar bagi perkembangan tubuhnya. Namun kekhawatiran akan gemuk menjadi salah satu gangguan yang serius.
Penyakit serius yang harus dikhawatirkan bisa terjadi pada anak remaja Anda adalah bulimia dan anoreksia yang merupakan gangguan psikologis yang melibatkan gangguan besar pada pola makan anak. Remaja dengan anoreksia menolak punya berat badan yang normal sedangkan remaja dengan bulimia menolak memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Makanan yang sudah masuk dikeluarkan kembali dengan cara memuntahkannya.
Namun, gangguan seperti ini banyak terjadi di negara barat sana. Di Indonesia jarang sekali remaja terkena anoreksia atau bulimia. Itulah penyakit yang sering diderita anak perempuan usia 13 sampai 18 tahun.

Gangguan Psikologis Remaja Akibat Putus Cinta


Depresi, adalah sebuah gangguan psikologis yang berbahaya bagi kesehatan, baik jiwa maupun raga. Orang yang mengalami depresi, jiwanya akan terganggu, pikirannya tak menentu dan marah-marah tanpa tau waktu. Mungkin pembaca sekalian mengetahui atau pernah mengalami depresi, bagaimana rasanya bila depresi itu hinggap pada diri kita. Depresi disebabkan oleh berbagai sebab, salah satunya karena putus cinta. Lalu, apa penyebab depresi ketika putus cinta? ...
Putus cinta adalah hal yang sangat menyakitkan, sakitnya melebihi dipukul ratusan kali, dada menjadi sesak, pikiran tak karuan, sehingga menjadi stres dan hampir-hampir gila. Putus cinta yang tidak membawa kebaikan menjadi tanda mengapa putus cinta itu dibenci Tuhan. Banyak sekali alasan seseorang untuk mengakhiri sebuah hubungan, diantaranya adalah karena tidak adanya kerukunan antar pasangan, dan selalu saja menyebabkan pertengkaran. Lalu kalau begitu, kenapa harus ada marah dalam cinta?

Emosi tingkat tinggi adalah penyebab atau alasan untuk mengakhiri hubungan, dan tentu saja emosi adalah akibat dari kecurigaan satu sama lain, dan juga adanya ketidak saling percayanya kepada satu sama lain. Jika memang emosi menjadi kendala atau penyebabnya, harus tau bagaimana cara meredam amarah kekasih tercinta, hal ini untuk mengantisipasi adanya putus cinta.

Mungkin penyebab yang lainnya karena kurangnya kemesraan, ciuman dan pelukan kecil sangatlah penting untuk selalu menghubungkan dan mngikat kuat tali cinta. Karena ciuman itu mempunyai keajaiban, begitu juga pelukan mempunyai keajaiban tersendiri. jika itu dilakukan, tidak akan ada yang namanya putus cinta, karena tidak ada kejenuhan dalam cinta.

Ketika putus cinta terjadi, depresi memang benar-benar menjadi salah satu penyakit yang berbahaya. Ada beberapa Penyebab Depresi Ketika Putus Cinta,

- Terlalu mencintai

Boleh saja mencintai, namun yang keliru adalaha, bahwa mencintai dengan berlebihan adalah hal yang tidak baik. Mengapa? sebab, apa yang kita cintai lama atau lambat, pasti akan meninggalkan kita. Sebagai antisipasi jika pasangan kita yang tidak setia, cintailah dengan sederhana namun istimewa. :)

- Over protective

Biasanya ada pasangan yang terlalu protect kepada pasangannya. Terlalu protect untuk hal kebaikan tak masalah, tetapi ini malah membuat pasangan seperti penjara, begini tak boleh, begitu tak boleh, hal inilah yang membuat depresi, jika pasangan ketahuan bersama yang lain, padahal dia bersama saudaranya, kan bisa malu kalau marah-marah tanpa sebab. Over protective akan membuat pikiran mudah curiga. Inilah yang akan membuat depresi, ketika pasangan dituduh, dan pasangan terlanjur marah dan mengkahiri hubungan, setelah itu mengetahui bahwa tuduhan kita salah, wah, depresi tingkat tinggi akan menyerang kita.

- Materialisme (matre)

Materialisme atau disebut matre adalah sifat yang suka boros dan tidak bersifat sederhana. Materialisme telah menjangkit hampir pada semua orang. Cinta memang tidak butuh dengan identitas, waktu dan apapun juga, karena cinta adalah "pandangan hati kepada hati bukan pandangan mata kepada harta." Oleh sebab itu, jika salah satu pasangan yang memiliki sifat materialisme tentu akan mengakibatkan depresi. Bukan pasangannya saja, melainkan dirinya sendiri.

Meterialisme adalah hidup yang berfoya-foya dan menghambur-hamburkan kekayaan, belanja dengan boros, dan berlebihan. Mungkin jika kita memiliki pasangan yang materialisme, akan membuat kita tertekan, karena setiap hari mintanya ke mall terus. hehehe

Depresi terjadi, ketika harta bendanya habis, apa yang terjadi jika harta bendanya habis bagi orang yang bersifat materialisme? yakni ingin mengkahiri hubungan dan mencari yang lebih banyak harta lagi. Depresi pastinya terjadi, dan disertai dengan putusnya cinta yang tidka mungkin bersemi kembali jika tak berduit lagi. Oleh sebab itu, kesalahan ini terjadi pada awal, yakni salah memilih pasangan atau mungkin salah dalam mendidik pasangan. :)

sumber : http://www.dycko-novanda.com/2012/08/penyebab-depresi-ketika-putus-cinta.html

Obesitas pada Remaja


  • 1. KELOMPOK 4 KELAS E
  • 2. Definisi Obesitas..• Penumpukan lemak yang berlebihan di dalam badan atau kegemukanyang berlebihan (KBBI, 1996).•Papalia dan Olds (1995) : bahwa obesitas atau kegemukan terjadi jikaindividu mengkonsumsi kalori yang berlebihan dari yang merekabutuhkan.•Sarafino (1998) juga mengatakan bahwa obesitas adalah sebagai suatusimpanan yang berlebih dalam bentuk lemak yang berdampak burukbagi kesehatan.• Pengertian obesitas dalam psikologis menurut Wurtman & Wurtman(1996) adalah simpanan energi yang berlebihan dalam bentuklemak, yang berdampak buruk bagi kesehatan dan perpanjangan usia.
  • 3. Obesitas  Anak dan Remaja & Epidemiologi Obesitas yang terjadi pada masa remaja perlu mendapatkan perhatian, sebab bila kemudian Obesitas pada anak adalah berlanjut hingga dewasa akan sulit diatasi kondisi medis pada anak yang secara konvensional (diet dan olah raga). ditandai dengan barat badan di Obesitas pada remaja tidak hanya menjadi atas rata-rata dari indeks massa masalah bagi kesehatan di kemudian tubuhnya (Body Mass Index) hari, tetapi juga membawa masalah bagi yang di atas normal. kehidupan sosial dan emosi yang cukup berarti pada remajaTabel 2. Distribusi Frekuensi Obesitas (Anak 5-15 Tahun)
  • 4. Faktor Resiko Penyakit ObesitasObesitas cenderung untuk diturunkan sehingga diduga memilikipenyebab genetik. Penelitian menunjukkan bahwa rata-ratafaktor genetik memberikan kontribusi 33% terhadap berat badanseseorang. Faktor Lingkungan Yang termasuk lingkungan dalam hal ini adalah perilaku atau pola gaya hidup, misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan, serta bagaimana aktivitasnya setiap hari.
  • 5. Pada usia lanjut terjadi penurunan metabolisme basal tubuhsehingga mempunyai kecenderungan untuk meningkat beratbadannya. Selain hormon tiroid, hormon insulin juga dapatmenyebabkan kegemukan. Faktor PsikososialApa yang ada dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaanmakannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya denganmakan.
  • 6. Ada beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya obesitas antara lain : • Hipotiroidisme • Sindroma Chusing • Sindroma Prader-Willi; serta • Beberapa kelainan saraf yang dapat menyebabkan seseorang menjadi banyak makan. Faktor Perkembangan Penambahan ukuran dan atau jumlah sel-sel lemak menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak dapat memiliki sel lemak sampai lima kali lebih babanyak dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.Seseorang dengan aktivitas fisik yang kurang dapat meningkatkanprevalensi terjadinya obesitas
  • 7. Dampak Obesitas pada Remaja.. Dapat menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bagian bawah dan membentuk osteoarthritis  pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Selain itu, obesitas meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun antara lain : Stroke DM tipe 2 Kanker Gagal jantung Serangan jantung Hipertensi dan masih banyak lagi..
  • 8. Dampak Obesitas pada Anak.. Lebih ringan daripada dampak pada remaja. Misalnya : pertumbuhan dan perkembangan fisik pada anak yang lebih cepat matang, sehingga pada anak wanita lebih cepat menarche (haid untuk pertama kali) pada usia yang lebih dini. Selain itu.... Mengalami gangguan Ortopedik : Menimbulkan gejala nyeri panggul atau lutut dan terbatasnya gerakan panggul. Mengalami Pseudotumor serebri : “akibat penigkatan ringan tekanan intracranial pada anak obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan paru-paru yang menyebabkan peningkatan kadar karbondioksida dan memberikan gejala sakit kepala”.. dsb.
  • 9. Diagnosa Obesitas ? Ada beberapa cara yang dilakukan dalam mendiagnosa obesitas yaitu dengan cara:1. Mengukur Lemak Tubuh - Underwater weight - BOD POD - Dexa2. Mengukur lingkar pinggang3. Menggunakan IMT atau BMI
  • 10. Mengurangi Prevalensi Obesitas Ada beberapa cara untuk mengurangi prevalensi obesitas yaitu sebagai berikut : Pencegahan Pengobatan
  • 11. Program Penurunan Berat Badan Ada beberapa program dalam penurunan berat bedan pada penderita obesitas yaitu sebagai berikut : Diet harus aman dan memenuhi kebutuhan harian (harus rendah kalori) Program harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil Sebelum program, melakukan pemeriksaan secara menyeluruh Meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai

HIV / AIDS pada REMAJA


Sebagian Besar Penderita HIV/AIDS adalah Remaja dan Dewasa Muda  -  AIDS adalah singkatan dari Acquered Immune Deficiency Syndrome. AIDS adalah penyakit yang belum dapat ditemukan obatnya sampai sekarang.  Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga manusia mudah terserang penyakit lain. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV. HIV adalah singkatan dari  Human Immuno Virus. Virus ini menyerang sel limfosit CD4 dalam tubuh manusia yang berperan sebagai system pertahanan tubuh dari infeksi. Akibatnya sistem kekebalan menurun dan rentan terhadap segala infeksi. Virus ini menular bila terjadi percampuran cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu melalui hubungan seksual dengan seorang yang mengidap HIV, melalui transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV, melalui jarum suntik atau alat tusuk lainnya yang tercemar HIV, dan pemindahan dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada janinnya.


Epidemi  HIV/AIDS telah menyebar dengan cepat.  Penyakit ini 20 tahun yang lalu belum dikenal sama sekali, akan tetapi saat ini diperkirakan lebih dari 60 juta orang terinfeksi dan lebih dari 21 juta orang meninggal karenanya.  Rata-rata setiap harinya terdapat 14 ribu orang terinfeksi, sebagian adalah usia remaja antara  15-24 tahun.  AIDS telah menjadi penyebab kematian  terbesar keempat di seluruh dunia. 

Perkiraan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan tahun 2002 jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sekitar 90 – 130 ribu orang. Akan tetapi yang tercatat dan dilaporkan hanya sekitar 6000 orang sejak 1987. Sampai sekarang di Indonesia telah ditemukan banyak kasus terinfeksi HIV/AIDS yang jumlahnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kasus terbanyak infeksi HIV/AIDS di Indonesia berturut-turut ditemukan di  DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Riau. Sedangkan kelompok umur yang paling banyak ditemukan kasus HIV/AIDS adalah kelompok umur dewasa muda yaitu usia 20 – 29 tahun, disusul berturut-turut 30-39 tahun, 40-49 tahun dan 15-19 tahun.  Menurut jenis penularannya kasus HIV/AIDS  terbanyak ditemukan pada pengguna jarum suntik  (Intravenous Drugs Users), disusul  pasangan heteroseksual, homoseksual, penularan saat persalinan, transfusi darah dan lain-lain.  Saat ini Indonesia tidak lagi tergolong sebagai Negara dengan prevalensi infeksi rendah, akan tetapi sudah terjadi peningkatan status menjadi epidemi terkonsentrasi. 

Faktor- faktor yang menyebabkan peningkatan cepat epidemi di Indonesia  antara lain terbanyak adalah penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang tidak steril, peningkatan atau meluasnya industri seks yang melayani  7-10 juta konsumen setiap tahun serta minimnya penggunaan kondom  oleh pelanggan pekerja seks komersil.  Apabila tidak segera ditanggulangi maka, HIV/AIDS akan dengan cepat meniadakan kemajuan pembangunan yang telah dicapai bangsa selama ini. 

Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan tersebut  hanyalah sebuah fenomena gunung es, dimana kasus yang muncul ke permukaan atau yang dicatat tersebut hanyalah sebagian kecil dari yang sebenarnya.  Kalau kita tinjau dari jumlah kasus menurut kelompok umur maka yang paling banyak adalah pada usia  muda yaitu usia 15 – 49 tahun dengan yang tertinggi adalah usia 20-29 tahun.  Usia tersebut tergolong usia produktif, sehingga  peningkatan jumlah kasus akan berpengaruh secara ekonomi dan sosial terhadap penderita, keluarga maupun perekonomian negara.  Angkatan kerja produktif meninggal, jumlah yatim piatu meningkat, menyebabkan pelayanan sosial dan kesehatan terbebani. Tingginya kasus HIV/AIDS pada remaja dan dewasa muda kemungkinan disebabkan oleh ketidaktahuan mereka tentang apa itu HIV dan AIDS itu sendiri, apa penyebabnya, bagaimana cara penularannya serta bagaimana mencegah agar tidak tertular penyakit tersebut. Oleh karena itu sangatlah penting memberikan informasi yang tepat tentang penyakit ini kepada masyarakat khususnya remaja agar peningkatan kasus tidak terjadi di masa depan dan tidak terjadi loss generation pada bangsa kita. Peran pemerintah maupun masyarakat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat menjadi sangat krusial.

SUMBER : http://informasi-kesehatan-remaja.blogspot.com/2013/01/sebagian-besar-penderita-hivaids-adalah.html

Kangker Servik pada Remaja Putri


TEMPO InteraktifMakassar -Kanker leher rahim atau kanker serviks menjadi penyakit yang menakutkan bagi kaum Hawa. Tak hanya wanita dewasa, gadis remaja pun berisiko mengidap penyakit ini. Momok tentang penyakit ini membuat Qadriah cemas. Dia memiliki putri yang sedang menjalani masa pertumbuhan. Dia khawatir buah hatinya itu terinfeksi penyakit mematikan itu.
Kekhawatiran Qadriah muncul setelah dia mendengarkan orasi yang disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Boy Abidin, dalam penyuluhan kesehatan di Event Female on the Move di Hotel Clarion akhir pekan lalu. “Setiap wanita berisiko terkena virus human papilloma tanpa melihat usia dan pola hidupnya,” kata Boy.
Menurut Boy, penyebaran human papilloma virus (HPV) inilah yang kemudian menimbulkan kanker leher rahim. Virus itu bisa ada di mana saja. Salah satunya muncul akibat aktivitas seksual yang dilakukan remaja putri. Sebab, aktivitas seksual usia dini, yaitu di bawah 20 tahun, rentan terinfeksi HPV. “Banyak remaja menganggap berhubungan seks itu aman selama tidak hamil atau ketahuan orang tua,” kata dokter dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, ini. “Padahal ia bisa saja menimbun HPV, yang baru ketahuan setelah bertahun-tahun.”
Pada usia dini, kata Boy, leher rahim remaja putri masih rapuh karena pembentukan sel-sel rahim belum sempurna. Kondisi itu membuat leher rahim tidak kuat membendung serangan HPV.
Boy mengatakan, tidak ada gejala awal yang muncul setelah terjadi infeksi HPV. Gejala itu baru kelihatan setelah infeksi sudah parah. Di antaranya terjadi perdarahan di vagina dan sulit buang air kecil. Gejala juga bisa berupa keputihan, yang bercampur dengan darah. Terkadang ada rasa nyeri pada panggul. “HPV bisa menyebar ke daerah lain selain rahim, seperti panggul, ginjal, hati, bahkan otak,” kata Boy. 
Selain hubungan seksual, kanker serviks bisa terjadi akibat kehamilan dan persalinan yang terlalu sering, kebiasaan merokok aktif dan pasif, penderita penyakit infeksi menular seksual, serta faktor genetik (keturunan).
Ada dua cara untuk mencegah kanker serviks. Pertama, dengan melakukan vaksinasi anti-HPV. “Vaksin ini efektif lebih dari 95 persen,” kata Boy. Vaksinasi merupakan proteksi yang bisa dilakukan mulai usia 10 hingga 55 tahun. Remaja yang sudah mendapatkan menstruasi disarankan langsung diberi proteksi dengan vaksinasi.
Pencegahan yang kedua adalah dengan mendeteksi dini inveksi HPV dengan Pap Smear. Tetapi pemeriksaan Pap Smear ini hanya untuk perempuan yang telah melakukan hubungan seksual karena pemeriksaan ini menggunakan alat yang menembus selaput dara. Boy menuturkan, di Amerika Serikat, jumlah penderita kanker serviks bisa ditekan hingga 75 persen karena pemerintah menggalakkan program Pap Smear secara nasional. 
Penjelasan Boy tersebut membuat wawasan Qadriah terbuka. Selepas penyuluhan, dia langsung membawa putrinya ke Puskesmas Kassi-kassi untuk mendapatkan vaksin antikanker serviks. 
Meski vaksinasi ini biayanya cukup mahal, yaitu sekitar Rp 3 juta, Qadriah tak keberatan. “Lebih baik mengatasi sejak dini daripada nanti terkena kanker,” katanya.
SUKMAWATI


Mencegah daripada Mengobati

Untuk menjaga dan merawat kebersihan daerah intim, kaum Hawa biasanya menggunakan sabun bilas vagina. Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Boy Abidin, penggunaan sabun bilas memang baik untuk mencegah penyakit. Namun tidak semua sabun bisa digunakan untuk menjaga kebersihan daerah intim itu.

Boy menyarankan, setiap sabun bilas memiliki komposisi bahan yang berbeda. Sabun bilas yang aman adalah yang mengandung pH balance. Fungsinya untuk menjaga kadar keasaman daerah kewanitaan. Sabun bilas tanpa pH balance bisa merusak organisme normal yang ada.

Selain itu, langkah yang tak kalah penting adalah mengkonsumsi makanan segar, yang mengandung banyak zat gizi. Berikut ini beberapa zat gizi yang dapat mencegah kanker, termasuk kanker serviks.
- Betakaroten, yang dapat melindungi organ dalam tubuh dari racunyang bisa memicu kanker.
- Vitamin B6, yang sangat penting untuk menjaga sistem imunitas dalam tubuh dan melindungi sistem pernapasan dari infeksi dan polusi.
- Vitamin C, yang bisa mencegah kanker dan sangat baik untuk pencegahan dan pemulihan.
- Vitamin B9, bisa mencegah kanker serviks.
- Vitamin E, sumber utama antioksidan yang bisa menangkal zat radikal bebas pemicu kanker.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2011/03/29/107323528/Kanker-Mengintai-Remaja-Putri

Efek perubahan modernisasi pada kehidupan remaja


  • 1. EFEK MODERNISASI BUDAYA PADA KEHIDUPAN REMAJA
  • 2. Akibat perubahan sosial dan budaya yangterjadi tidak jarang berdampak beberapagejala sosial lainnya yang bisadiamati, misalnya sebagai berikut :1. Anomie2. Culture shock atau kegoncangan budaya3. Culture lag atau ketertinggalan budaya
  • 3. Dengan demikian, sudah seharusnyalahsebagai bangsa yang mempunyai tradisiketimuran, kita tetap mempertahankannilai-nilai lokal, seperti gotongroyong,keramahan, kesopanan, keagamaan, yangmenunjang dalam pola perilaku dalamkehidupan sehari-hari, meskipun harusdengan tegas menghadapi berbagaigodaan yang terus saja menerpa, baik darimodernisasi, westernisasi, liberalisasi, danlain sebagainya.
  • 4. DAMPAK MODERNISASI TERHADAPAKHLAK, ETIKA, DAN MORAL REMAJA.
  • 5. Pengertian ModernisasiModernisasi merupakansuatu proses transformasidari suatu perubahan kearah yang lebih maju ataumeningkat di berbagaiaspek dalam kehidupanmasyarakat.
  • 6. Modernisasi dan globalisasi dapatmemperngaruhi sikap masyarakatdalam bentuk positif maupunnegatif. Penjelasannya adalahsebagai berikut:Sikap Positif1) open minded2) antisipatif
  • 7. Sikap Negatif1) Tertutup dan was-was (apatis)2) Masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat yang ada3) Acuh tah acuh4) Masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi5) Kurang selektif dalam menyikapi
  • 8. KONDISI AKHLAK REMAJA SAAT INI DAN PERMASALAHAN YANG DITIMBULKAN
  • 9. Berikut ini adalah beberapa fakta mengenaipenurunan akhlak masyarakat yang diadapatdari berbagai masyarakat : 15-20 persen dari remaja usia sekolah di Indonesia sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah 15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya
  • 10. hingga Juni 2009 telah tercatat 6332 kasus AIDSdan 4527 kasus HIV positif di Indonesia, dengan78,8 persen dari kasus-kasus baru yangterlaporkan berasal dari usia 15-29 tahunDiperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerjaseks perempuan yang ada di Indonesia, di manalebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun ataukurang, dan 30 persen berusia 15 tahun ataukurangsetiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi diIndonesia di mana 20 persen diantaranya adalahaborsi yang dilakukan oleh remaja
  • 11. Berdasarkan data kepolisian, setiap tahunpenggunaan narkoba selalu naik. Korbanpaling banyak berasal dari kelompokremaja, sekitar 14 ribu orang atau 19%dari keseluruhan pengguna.jumlah kasus kriminal yang dilakukananak-anak dan remaja tercatat 1.150sementara pada 2008 hanya 713 kasus.Ini berarti ada peningkatan 437 kasus.Jenis kasus kejahatan itu antara lainpencurian, narkoba, pembunuhan danpemerkosaan.
  • 12. Kemorosotan akhlak di atas disebabkan olehbeberapa faktor, antara lain: Salah pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan untuk melakukan hal yang tidak baik. Orang tua yang kurang perhatian, apabila orang tua kuran memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas.
  • 13. Ingin mengikuti trend, bsia saja awalmyapara remaja merokok adalah ingin terlihatkeren, padahal hal itu sama sekali tidakbenar. Lalu kalu sudah mencoba merokokdia juga akan mencoba hal-hal yanglainnya seperti narkoba dan seks bebas.Himpitan ekonomi yang membuat pararemaja stress dan butuh tempat pelarian.Kurangnya pendidikan Agama dan moral.

DISMENORE (NYERI HAID)



PENGERTIAN DISMENORE
Dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai wanita tersebut tidak dapatbekerja dan harus tidur. Nyeri bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah .
Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang di sebabkan oleh kejang otot uterus. Nyeri ini terasa di perut bagian bawah dan atau di daerah bujur sangkar Michaelis . Nyeri dapat terasa sebelum dan sesudah haid. Dapat  bersifat kolik atau terus menerus.

Nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Istilah dismenorea biasa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat dimana penderita mengobati sendiri dengan analgesik atau sampai memeriksakan diri ke dokter.
Dismenore adalah nyeri haid yang sedemikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari. Patofisiologi dismenore sampai saat ini masih belum jelas, tetapi akhir-akhir ini teori prostaglandin banyak digunakan, dikatakan bahwa pada keadaan dismenore kadar prostaglandin meningkat. Kram, nyeri dan ketidaknyamanan lainnya yang dihubungkan dengan menstruasi disebut juga dismenore. Kebanyakan wanita mengalami tingkat kram yang bervariasi; pada beberapa wanita, hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman ringan dan letih, dimana beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas sehari-hari. Dismenore dikelompokkan sebagai dismenore primer saat tidak ada sebab yang dapat dikenali dan dismenore sekunder saat ada kelainan jelas yang menyebabkannya.  Wanita yang tidak berovulasi cenderung untuk tidak menderita kram menstruasi; hal ini sering terjadi pada mereka yang baru saja mulai menstruasi atau mereka yang menggunakan pil KB. Kelahiran bayi sering merubah gejala-gejala menstruasi seorang wanita, dan sering menjadi lebih baik.
Istilah dismenorea atau nyeri haid hanya dipakai jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaannya untuk beberapa jam atau beberapa har. Ada 2 jenis dismenorea, yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Pembagian dismenorea  adalah sebagai berikut : pertama dismenorea primer atau esensial, intrinsik, idiopatik, yang pada jenis ini tidak ditemukan atau didapati adanya kelainan ginekologik yang nyata; yang kedua dismenorea sekunder atau ekstrinsik, yaitu rasa nyerinya disebabkan karena adanya kelainan pada daerah pelvis, misalnya endometriosis, mioma uteri, stenosis serviks, malposisi uterus atau adanya IUD. menstruasi yang menimbulkan rasa nyeri pada remaja hampir semuanya disebabkan dismenorea primer.
Dismenorea primer disebabkan karena gangguan keseimbangan fungsional, bukan karena penyakit organik pelvis, sedangkan dismenorea sekunder berhubungan dengan kelainan organik di pelvis yang terjadi pada masa remaja
ETIOLOGI
Diduga faktor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri. Dismenore primer umumnya dijumpai pads wanita dengan siklus berovulasi. Penyebab tersering dismenore sekunder adalah endometriosis dan infeksi kronik genitalia interns. Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian IUD, faktor psikologis yaitu stres.
a.       Dysmenorrhea primer
Penyebab dari nyeri haid ini belum di temukan secara pasti meski telah banyak penelitian dilakukan untuk mencari penyebabnya. Etiologi dari dysmenorrhea primer tersebut adalah:
-          Faktor Psikologis
Biasanya terjadi pada remaja dengan emosi yang tidak stabil, mempunyai ambang nyeri yang rendah, sehingga dekat sedikit rasa nyari dapat merasakan kesakitan.

-          Faktor Endokrin
Pada umumnya hal ini dihubungankan dengan kontraksi usus yang tidak baik. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi prostaglandin akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri.

b.      Dysmenorrhea sekunder
Dalam dysmenorrhea sekunder, etiologi yang mungkin terjadi adalah:
-          Faktor konstitusi seperti anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang menyebabkan pendarahan, tumor atau fibroid.
-          Anomali uterus konginental, seperti : rahim yang terbalik, peradangan selaput lendir rahim.
-          Endometriosis, penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan endometrium di luar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Saat siklus mentruasi, lapisan endometrium ini akan bertambah sebagai persiapan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.


KLASIFIKASI
Dysmenorrhea dapat di klasifikasikan menjadi dua, yaitu berdasarkan adanya atau tidaknya kelainan ginekologis dan berdasarkan intensitas nyerinya.
1.      Berdasarkan ada tidaknya kelainan ginekologis.
a.       Dysmenorrhea primer yaitu dysmenorrhea yang terjadi tanpa disertai adanya kelainan ginekologis. Pada wanita yang secara emosional tidak stabil, dysmenorrhea primer mudah terjadi.
Dysmenorrhea primer timbul sejak menarche (pertama kali menstruasi), biasanya di tahun pertama atau kedua menstruasi. Dysmenorrhea ini terjadi pada usia antara 15-25 tahun dan kemudia akan hilang pada usia akhir 20an atau di awal 30an. Rasa nyeri biasanya terjadi beberapa jam sebelum dan sesudah periode menstruasi dan dapat berlanjut hingga 48-72 jam.  Rasa nyeri di deskripsikan sebagai mirip kejang, spasmodik, berlokasi di perut bagian bawah (area suprapubik), dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah. Tidak itu saja, terkadang juga disertai rasa mual, muntah, diare, sakit kepala, nyeri pinggang bawah, rasa lelah dan sebagainya.
b.      Dysmenorrhea sekunder yaitu rasa nyeri yang berkaitan dengan kelainan ginekologis, baik secara anatomi maupun proses patologis dan pelvis. Dysmenorrhea sekunder biasa terjadi beberapa saat setelah menarche. Dapat juga dimulai setelah usia 25 tahun. Rasa nyeri dimulai sejak 1-2 minggu sebelum menstruasi dan terus berlangsung hingga beberapa hari setelah menstruasi. Pada dysmenorrhea sekunder ditemui kelainan ginekologis seperti endometritis, adenomiosis, kista ovarium, mioma uteri, radang pelvis dan lain-lain.

2.      Berdasarkan intensitas nyeri.
a.       Dysmenorrhea ringan, yakni dysmenorrhea dengan rasa nyeri yang berlangsung beberapa saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa nyeri, tanpa pemakaian obat-obatan.
b.      Dysmenorrhea sedang, yakni dysmenorrhea yang memerlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa perlu men inggalkan aktivitas sehari-hari.
c.       Dysmenorrhea berat, yakni dysmenorrhea yang memerlukan istirahat sedemikian lamadengan akibat meninggalkan aktivitas sehari-hari selama satu hari bahkan lebih.


PATOFISIOLOGI

1.      Dismenorea primer
(primary dysmenorrhea) biasanya terjadi dalam 6-12 bulan     pertama setelah menarche (haid pertama) segera setelah siklus ovulasi teratur (regular ovulatory cycle) ditetapkan/ditentukan. Selama menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas (sloughing endometrial cells) melepaskan prostaglandin, yang menyebabkan iskemia uterus melalui kontraksi miometrium dan vasokonstriksi. Peningkatan kadar prostaglandin telah terbukti ditemukan pada cairan haid (menstrual fluid) pada wanita dengan dismenorea berat (severe dysmenorrhea). Kadar ini memang meningkat terutama selama dua hari pertama menstruasi. Vasopressin juga memiliki peran yang sama. Riset terbaru menunjukkan bahwa patogenesis dismenorea primer adalah karena prostaglandin F2alpha (PGF2alpha), suatu stimulan miometrium yang kuat (a potent myometrial stimulant) dan vasoconstrictor, yang ada di endometrium sekretori. Respon terhadap inhibitor prostaglandin pada pasien dengan dismenorea mendukung pernyataan bahwa dismenorea diperantarai oleh prostaglandin (prostaglandin mediated). Banyak bukti kuat menghubungkan dismenorea dengan kontraksi uterus yang memanjang (prolonged uterine contractions) dan penurunan aliran darah ke miometrium. Kadar prostaglandin yang meningkat ditemukan di cairan endometrium (endometrial fluid) wanita dengan dismenorea dan berhubungan baik dengan derajat nyeri.
Peningkatan endometrial prostaglandin sebanyak 3 kali lipat terjadi dari fase folikuler menuju fase luteal, dengan peningkatan lebih lanjut yang terjadi selama menstruasi. Peningkatan prostaglandin di endometrium yang mengikuti penurunan progesterone pada akhir fase luteal menimbulkan peningkatan tonus miometrium dan kontraksi uterus yang berlebihan Leukotriene juga telah diterima (postulated) untuk mempertinggi sensitivitas nyeri serabut (pain fibers) di uterus . Jumlah leukotriene yang bermakna (significant) telah dipertunjukkan di endometrium wanita dengan dismenorea primer yang tidak berespon terhadap pengobatan dengan antagonis prostaglandin. Hormon pituitari posterior, vasopressin, terlibat pada hipersensitivitas miometrium, mereduksi (mengurangi) aliran darah uterus, dan nyeri (pain) pada penderita dismenorea primer. Peranan vasopressin di endometrium dapat berhubungan dengan sintesis dan pelepasan prostaglandin.

2.      Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder (secondary dysmenorrhea) dapat terjadi kapan saja setelah menarche (haid pertama), namun paling sering muncul di usia 20-an atau 30-an, setelah tahun-tahun normal, siklus tanpa nyeri (relatively painless cycles). Peningkatan prostaglandin dapat berperan pada dismenorea sekunder, namun, secara pengertian (by definition), penyakit pelvis yang menyertai (concomitant pelvic pathology) haruslah ada. Penyebab yang umum termasuk: endometriosis, leiomyomata (fibroid), adenomyosis, polip endometrium, chronic pelvic inflammatory disease, dan penggunaan peralatan kontrasepsi atau IUD (intrauterine device). sejumlah faktor yang terlibat dalam patogenesis dismenorea sekunder. Kondisi patologis pelvis berikut ini dapat memicu atau mencetuskan dismenorea sekunder :
a. Endometriosis
b. Pelvic inflammatory disease
c. Tumor dan kista ovarium
d. Oklusi atau stenosis servikal
e. Adenomyosis
f. Fibroids
g. Uterine polyps
h. Intrauterine adhesions
i. Congenital malformations (misalnya: bicornate uterus, subseptate uterus)
j. Intrauterine contraceptive device
k. Transverse vaginal septum
l. Pelvic congestion syndrome
m. Allen-Masters syndrome

DIAGNOSA
Diagnosa dismenore didasari atas ketidaknyamanan saat menstruasi. Perubahan apapun pada kesehatan reproduksi, termasuk hubungan badan yang sakit dan perubahan pada jumlah dan lama menstruasi, membutuhkan pemeriksaan ginekologis, perubahan-¬perubahan seperti itu dapat menandakan sebab dari dismenore sekunder.
Perbedaan antara dismenore primer dan sekunder menurut riwayat dan pemeriksaan fisik.

1.      Riwayat
a.       Riwayat menstruasi
·         Awitan menarke
·         Awitan dismenore yang berkaitan dengan minarke
·         Frekuensi dan keteraturan siklus
·         Lama dan jumlah aliran menstruasi
·         Hubungan antara dismenore dengan siklus dan aliran menstruasi.
b.      Deskripsi nyeri
·         Awitan yang terkait dangan masa menstruasi
·         Rasa kram spasmodic atau menetap
·         Lokasi menyeluruh atau spesifik
·         Unilateral atau seluruh abdomen bagian bawah
·         Lokasi pada abdomen bagian bawah, punggung atau paha.
·         Memburuk saat palpasi atau bergerak
c.       Gejala yang berkaitan
·         Gejala ekstragenetalia
·         Dispareunia- konstan atau bersiklus yang berhubungna dengan silus menstruasi.
d.      Riwayat obstetri-paritas
e.       Pemasangan AKDR
f.       Riwayat kondisi yang mungkin mengakibatkan dismenore sekunder.

2.      Pemeriksaan fisik
a.       Pencatatan usia dan berat badan
b.      Pemeriksaan speculum
·         Observasi ostiumm uteri untuk mendeteksi polip.
·         Catat warna atau bau yang tidak biasa dari rabas vagina , lakukan pemeriksaan sediaan basah.
·         Persiapkan uji kultur serviks, kultur IMS, dan uji darah bila perlu, berdasarkan riwayat pasien.
c.       Pemeriksaan bimanual
·         Catat nyeri tekan akibat gerakan serviks
·         Catat ukuran bentuk dan konsestensi uterus, periksa adanya fibroid.
·         Catat setiap masa atau nodul pada adneksa, terutama nyeri unilateral.
·         Catat bila terdapat sistokel atau prolaps uterus.
Pemerikasaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk menunjang penegakan diagnosa bagi penderita Dismenorea atau mengatasi gejala yang timbul,
Pemeriksaan berikut ini dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyebab organik dismenorea:
1.      Cervical culture untuk menyingkirkan sexually transmitted diseases.
2.      Hitung leukosit untuk menyingkirkan infeksi.
3.      Kadar human chorionic gonadotropin untuk menyingkirkan kehamilan ektopik.
4.      Sedimentation rate.
5.       Cancer antigen 125 (CA-125) assay: ini memiliki nilai klinis yang terbatas dalam mengevaluasi wanita dengan dismenorea karena nilai prediktif negatifnya yang relatif rendah.
6.      Laparoscopy
7.      Hysteroscopy
8.      Dilatation
9.      Curettage
10.  Biopsi Endomentrium

FAKTOR RISIKO
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun.
Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:
  • Rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
  • Kurang berolah raga
  • Stres psikis atau stres sosial.

faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya dismenorea yang berat (severe episodes of dysmenorrhea) :
·         Menstruasi pertama pada usia amat dini (earlier age at menarche)
·         Periode menstruasi yang lama (long menstrual periods)
·         Aliran menstruasi yang hebat (heavy menstrual flow)
·         Merokok (smoking)
·         Riwayat keluarga yang positif (positive family history)

MANIFESTASI KLINIS
  • Dismenore primer; usia lebih muda, timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur, sering pada nulipara, nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spesifik, nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid.
  • Dismenore sekunder yakni; usia lebih tua, cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur, tidak berhubungan dengan siklus paritas, nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul, nyeri dimulai dari haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah.
A.    Dismenore Primer
1.      Deskripsi perjalanan penyakit
a.       Dismenore muncul berupa serangan ringan, kram pada bagian tengah, bersifat spasmodis yang dapat menyebar ke punggung atau paha bagian dalam.
b.      Umumnya ketidaknyamanan di mulai 1-2 hari sebelu menstruasi, namun nyeri yang paling berat selama 24 jam pertama menstruasi dan mereda pada hari kedua.
c.       Dismenore kerpa di sertai efek samping seperti :
·         Muntah
·         Diare
·         Sakit kepala
·         Sinkop
·         Nyeri kaki
2.      Karakteristik dan faktor yang  berkaitan :
a.       Dismenore primer umumnya di mulai 1-3 tahun setelah menstruasi.
b.      Kasus ini bertambah berat setelah beberapa tahun samapai usia 23- 27 tahun, lalu mulai mereda.
c.       Umumnya terjadi pada wanita nulipara  , kasus ini kerap menuntun signifikasi setelah kelahiran anak.
d.      Lebih sering terjadi pada wanita obesitas.
e.       Dismenore berkaitan dengan aliran menstruai yang lama.
f.       Jarang terjadi pada atlet.
g.      Jarang terjadi pada wanita yang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
h.      Nulliparity (belum pernah melahirkan anak)
i.        Usia saat menstruasi pertama <12 tahun

B.     Dismenore sekunder
1.      Indikasi
a.       Dismenore di mulai setelah usia 20 tahun
b.      Nyeri berdifat unilateral.
2.      Faktor yang berhubungan sebagai penyebab
a.       PRP
·         Awitan akut
·         Dispraurenia
·         Nyeri tekan asala palpasi dan saat bergerak
·         Massa adneksia yang dapat teraba
b.      Endometriosis
·         Dispsreunia siklik
·         Intensitas nyeri samakin meningkat sepanjang menstruasi (tidak terjadi sebelum menstruasi dan tidak berakhior dalam beberapa jam, seperti pada kasus dismenore primer).
·         Nyeri yangh menetap bukannya kram dan mungkin spesifik pada sisi lesi.
·         Kadang di temukan nodul yang mungkin teraba selama pemeriksaan.
c.       Fibriliomioma dan polip uterus
·         Awitan dismenore sekunder lebih lambat pada tahun reproduksi dari npada dismenore primer.
·         Disertai perubahan dalam aliran menstruasi.
·         Nyeri kram
·         Fibroleimioma yang dapat teraba
·         Polip yang bisa atau menonjol pada serviks.
d.      Prolaps uterus
·         Awitan dismenore sekunder lebih lambat pada tahun-tahu reproduktif dari pada dismenore primer.
·         Lebih umum terjadi pada pasian multipara.
·         Nyeri punggung awalnya di mulai saat pramenstruasi dan menetap sepanjang menstruasi.
·         Disertai disparunia dan nyeri panggul yang dapata di pulihkan dengan posisi terlentang, atau lutut-dada.
·         Sistokel dan inkontennesia urine terjadi bersamaan.

Tanda gejala umum yang paling sering muncul yaitu :
·         Nyeri pada daerah supra pubis seperti cram, menyebar sampai area lumbrosacral.
·         Sering disertai nausea, muntah
·         Diare
·         Kelelahan
·         Nyeri kepala
·         Emosi labil
Perbandingan gejala Dismenore Primer dengan Dismenore Sekunder :

1.      Dismenore Primer
·         usia lebih muda
·         timbul segera setelah terjadinya siklus haid yang teratur
·         sering pada nulipara
·         nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik
·         nyeri timbul mendahului haid, meningkat pada dan meningkat bersamaan hari pertama dan kemudian dengan keluarnya darah haid
·         sering memberikan respons – sering memerlukan tindakan terhadap pengobatan medika dakan operatif mentosa
·         sering disertai mual, muntah, – tidak diare, kelelahan dan nyeri kepala
2.      Dismenore Sekunder
·         usia lebih tua
·         tidak tentu
·         tidak berhubungan dengan paritas
·         nyeri terus-menerus
·         nyeri mulai pada saat haid menghilang bersamaan haid dengan keluarnya darah haid.

GEJALA DAN TANDA
Gejala-gejala nyeri haid di antaranya yaitu: rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, terus ke kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, defresi, iritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat. Selain itu juga keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut kembung atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat.
Nyeri haid primer, timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah atau melahirkan. Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menurun, atau pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan. Nyeri haid sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, atau bisa karena kelainan kedudukan rahim yang menetap. Ada juga yang disebut dengan endometriosis, yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim yang menyebar keluar rahim, sehingga apabila menjelang menstruasi, pada saat lapisan dinding rahim menebal, akan dirasakan sakit yang luar biasa. Selain itu, endometriosis ini juga bisa mengganggu kesuburan
JENIS NYERI HAID
Nyeri spasmodik terasa, di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa, haid atau segera setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada di antara yang pingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah.
Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama, walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hat seperti itu.
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya, bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit pada bush darts, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa, lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.
MEKANISME NYERI HAID
Nyeri haid berpangkal pada mulainya proses menstruasi itu sendiri yang merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi. Kontraksi otot-otot rahim tersebut membuat aliran darah ke otot-otot rahim menjadi berkurang yang berakibat meningkatnya aktivitas rahim untuk memenuhi kebutuhannya akan aliran darah yang lancar, juga otot-otot rahim yang kekurangan darah tadi akan merangsang ujung-ujung syaraf sehingga terasa nyeri. Nyeri tersebut tidak hanya terasa di rahim, namun juga terasa di bagian-bagian tubuh lain yang mendapatkan persyarafan yang sama dengan rahim. Oleh karma itulah maka rasa tidak nyaman juga dirasakan di bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk buang air besar, buang air kecil, maupun otot¬-otot dasar panggul dan daerah di sekitar tulang belakang sebelah bawah. Hal ini disebut juga sebagai nyeri rujukan (referred pain).
Peningatan kadar prostaglandin (PG) penting peranannya sebagai penyebab terjadinya dismenore. PG alfa sangat tinggi dalam endometrium, miometrium dan darah haid wanita yang menderita dismenore primer. PG menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut syaraf terminal rangsang nyeri. Kombinasi antara pemngkatan kadar PG dan peningkatan kepekaan miometrium menimbulkan tekanan infra uterus sampai 400 mm Hg dan menyebabkan kontraksi miometrium yang hebat. Atas dasar itu disimpulkan bahwa PS yang dihasilkan uterus berperan dalam menimbulkan hiperaktivitas miometrium. Selanjutnya kontraksi miometrium yang disebabkan oleh PG akan mengurangi aliran darah, sehingga terjadi iskemia sel-sel miometrium yang mengakibatkan timbulnya nyeri spasmodik. Jika PG dilepaskan dalam jumlah berlebihan ke dalam peredaran darah, maka selain dismenore timbul pula pengaruh umum lainnya seperti diare, mual, muntah

PENGOBATAN
A.     Dismenore primer
1.      Latihan
a.       Latihan moderat, seperti berjalan atau berenang
b.      Latihan menggoyangkan panggul
c.       Latihan dengan posisi lutut di tekukkan ke dada, berbaring telentang atau miring.
2.      Panas
a.       Buli-buli panas atau botol air panas yang di letakkan pada punggung atau abdomen bagian bawah
b.      Mandi air hangat atau sauna
3.      Orgasme yang mampu menegakkan kongesti panggul.(peringatan  : hubungan seksual tanpa orgasme, dapat meningkatkan kongesti panggul.
4.      Hindari kafein yang dapat meningkatkan pelepasan prostaglandin
5.      Pijat daerah punggung, kaki , atau betis.
6.      Istirahat
7.      Obat-obatan
a.       Kontrasepsi oral menghambat ovulasi sehingga meredakan gejala
b.      Mirena atau progestasert AKDR dapat mencegah kram.
c.       Obat pilhan adalah ibuprofen, 200-250 mg, diminum peroral setiap 4-12 jam, tergantung dosis, namun tidak melebihi 600 mg dalam 24jam.
d.      Aleve (natrium naproksen) 200mg juga bisa di minum peroral setiap 6 jam.
8.      Terapi Komplementer
a.       Biofeedback
b.      Akupuntur
c.       Meditasi
d.      Black cohos

B.     Dismenore sekunder
1.      PRP
a.       PRP termasuk endometritis, salpoingitis, abses tuba ovarium, atau peritonitis panggul.
b.      Organisme yang kerap menjadi penyebab meliputi Neisseria Gonnorrhoea dan C. thrachomatis, seperti bakteri gram negative, anaerob, kelompok B streptokokus, dan mikoplasmata genital. Lakukan kultur dengan benar.
c.       Terapi anti biotic spectrum-luas harus di berikan segera saat diagnosis di tegakkan untuk mencegah kerusakan permanen (mis, adhesi, sterilitas). Rekomendasi dari center for disease control and prevention (CDC) adalah sebagai berikut :
·         Minum 400 mg oflaksasin per oral 2 kali/hari selama 14 hahri, di tambah 500 mg flagyl 2 kali/hari selama 14 hari.
·         Berikan 250mg seftriakson IM 2 g sefoksitin IM, dan 1g probenesid peroral di tambah 100 mg doksisiklin per oral , 2 kali/ hari selama 14 hari.
·         Untuk kasus yang serius konsultasikan dengan dokter spesialis mengenai kemungkinan pasien di rawat inap untuk di berikan antibiotic pe IV.
d.      Meskipun efek pelepasan AKDR pada respons pasien terhadap terpi masih belum di ketahui, pelepasan AKDR di anjurkan.

2.      Endometriosis
a.       Diagnosis yang jelas perlu di tegakkan melalui laparoskopi
b.      Pasien mungkin di obati dengan pil KB, lupron, atau obat-obatan lain sesuai anjuran dokter.
3.      Fibroid dan polip uterus
a.       Polip serviks harus di angkat
b.      Pasien yang mengalami fibroleomioma uterus simtomatik harus di rujuk ke dokter.
4.      Prolaps uterus
a.       Terapi definitive termasuk histerektomi
b.      Sistokel dan inkonmtenensia strees urine yang terjadi bersamaan dapat di ringankan dengan beberapa cara berikut :
·         Latihan kegel
·         Peralatan pessary dan introl untuk reposisi dan mengangkat kandung kemih.
Get Gifs at CodemySpace.com